09 Juni 2009

Antara Orangtua dan Tontonan Anak

Orangtua masih bersikap double bounce (plin-plan) pada anak. Suatu saat dibolehkan, tapi pada saat lain dilarang.

Baca selanjuntya <<<<<

Tingkatan Berbuat Ihsan

”Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (An-Nahl [16] : 128).

Baca selanjutnya <<<<<

Tak Perlu Malu Berkata “Tidak Tahu’’

Ulama saja tidak gengsi berkata, “saya tidak tahu”, kenapa justru kita malu berterus terang kalau memang kita tidak tahu?

Seterusnya >>>>>>

Jabat Tangan antara Pria dan Wanita

Berjabat tangan antara sesama jenis atau antara seseorang dengan mahramnya adalah sesuatu yang dianjurkan di dalam Islam bahkan menjadi sarana untuk meluruhkan dosa-dosa diantara mereka yang berjabatan tangan.

Diriwayatkan oleh Bukhori dari Qatadah berkata: ”Aku berkata kepada Anas apakah berjabat tangan terjadi pada para sahabat Nabi saw?” Dia menjawab,”Ya.”

Selanjutnya>>>>>>

05 Juni 2009

Motivasi dan Mood Menulis

Prof. Dr. Joni Ermirzon, S.H., M.Hum., dosen Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya pada pelatihan Buku Ajar bagi dosen Universitas Sriwijaya (1-5 Juni 2009) mengakhiri penyampaian materinya dengan ucapan "Menulis itu bukan Momok tapi Pekerjaan yang Menyenangkan".

Kalau Saudara/Kita ditanya mengapa menulis?
Tentu jawabannya beragam, antara lain:
1. Menulis menyalurkan hobi;
2. Menulis untuk menyalurkan emosi;
3. Menulis sebagai sarana kritik sosial;
4. Menulis untuk menanggapi fenomena di masyarakat;
5. Menulis sebagai dakwah;
6. Menulis sebagai sumber nafkah, dll.


Sekedar mengingatkan bahwa menulis itu adalah keterampilan. Sehingga dengan sendirinya membutuhkan latihan yang rutin.
Untuk melatih diri dalam menulis butuh waktu, kita harus menyiapkan waktu khusus untuk menulis. Jangan menunggu siap dan ada mood, tapi harus menyiapkan waktu.

MOOD

= Banyak orang tidak produktif menghasilkan tulisan.
Banyak orang tidak ajeg menulis. Banyak yang memberi alasan: "Menulis apa?" Alias tak punya stok atau bahan yang bisa dirangkai menjadi sebuah tulisan. Kalau tidak demikian, "Ah, aku sedang nggak ada mood menulis."

= Mood menurut kamus Oxford adalah "the way you are feeling at a particular time". Suasana hati atau jiwa pada suatu saat. Karena itu, mood bisa (sedang) baik (good mood) dan bisa (sedang) buruk (bad mood), tergantung banyak hal.

= Tetapi yang menarik, karena mood adalah suasana hati, berarti good mood sebenarnya bisa dikondisikan dan bad mood bisa dicegah. Tetapi justru yang banyak terjadi adalah kita membiarkan good atau bad mood itu menimpa pada diri kita dan kita hanya pasrah jiwa raga.

Dalam paparannya Prof. Joni menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang bisa memupuk motivasi kita dalam menulis:
1. Memposisikan bahwa menulis adalah bagian dari ibadah kita;
2. Menulis adalah bagian dari perjuangan;
3. Menciptakan atau membentuk tempat untuk berkreasi dan meningkatkan kemampuan kita dalam menulis;
4. Bergabung dengan komunitas kepenulisan, bisa membantu kita mempertahankan dan mungkin meningkatkan motivasi menulis kita.

Motivasi dosen menulis buku ajar:
1. Memperlancar proses belajar mengajar;
2. Menambah popularitas;
3. Mencari kredit point;
4. Mengukir nama dengan tinta;
5. Meningkatkan kesejahteraan.