25 Juni 2011

Mahasiswa Fasilkom Unsri Terpilih PIMNAS 2011 di Makasar

Gina Rufaqoh Yemada dkk dari Program studi TKJ Fasilkom unsri terpilih sebagai peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Unhas Makasar pada tanggal 18 - 22 Juli 2011 melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) yang berjudul OLAHAN PEMPEK RASA INTERNASIONAL yang dibimbing oleh Firdaus, S.T., M.Kom. Gina dkk merupakan salah satu kelompok yang terpilih dari 350 kelompok yang lolos ke PIMNAS Makasar.

Mohon dukungannya agar wakil Fasilkom dapat menjadi pemenang pada PIMNAS 2011 ini.

Selamat berjuang semoga sukses.

Pembantu Dekan III,


Samsuryadi Sahmin Hanan

04 Juni 2011

RENUNGAN

Sesaat setelah ruhku berpisah dengan jasad, yaitu ketika aku mulai memasuki alam kehidupan baru, apakah aku dapat tersenyum menjumpai malaikat yang memberikan salam kepadaku: 1. Wahai anak Adam, engkaukah yang meninggalkan dunia atau dunia yang meninggalkanmu? 2. Wahai anak Adam, engkaukah yang merengkuh dunia atau dunia yang merengkuhmu? 3. Wahai anak Adam, engkaukah yang mematikan dunia atau dunia yang mematikanmu?

Ketika jasadku digeletakkan menunggu untuk dimadikan, mampukah aku tegar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan malaikat kepadaku: 1. Wahai anak Adam, dimanakah tubuhmu yang kuat itu, mengapa kini engaku tidak berdaya? 2. Wahai anak Adam, dimanakah lisanmu yang lantang itu, mengapa kini engkau terdiam? 3. Wahai anak Adam, dimanakah orang-orang yang mengasihimu, mengapa kini mereka membiarkanmu tergeletak sendirian tanpa daya?

Sewaktu mayatku dibaringkan di atas kain kafan, siap dibungkus, mampukah aku menuruti apa yang dikatakan malaikat: 1. Wahai anak Adam, bersiaplah engkau pergi jauh tanpa membawa bekal! 2. Wahai anak Adam, pergilah dari rumahmu dan jangan kembali! 3. Wahai anak Adam, naikilah tandu yang tidak akan pernah engkau nikmati lagi setelah itu!

Tatkala jenazah dipikul di atas keranda, sanggupkah aku bersikap anggun seperti seorang raja yang ditandu prajurit, ketika malaikat berseru kepadaku: 1. Wahai anak Adam, bahagialah engkau apabila engkau termasuk orang-orang yang bertaubat, 2. Wahai anak Adam, berbahagialah engkau apabila di dunia engkau selalu taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya, 3. Wahai anak Adam, berbahagialah engkau apabila yang menjadi teman abadimu di alam kubur adalah ridha Allah, celakalah engkau apabila teman abadimu murka Allah!

Ketika aku dibaringkan untuk dishalati, akankah diriku mampu bersikap ‘manis’ tatkala malaikat berbisik di telingaku: 1. Wahai anak Adam, semua perbuatan yang telah engkau lakukan akan engkau lihat kembali, 2. Wahai anak Adam, apabila selama ini engkau tenggelam dalam amal shaleh maka bergembiralah, 3. Wahai anak Adam, apabila selama ini engkau tenggelam dalam kemaksiatan menuruti nafsu, maka sambutlah penderitaan akibat keenggananmu mengabdi kepada-Nya!

Sewaktu jasadku berada di tepi kubur siap untuk diturunkan ke liang lahat, akankah lidahku keluh menjawab pertanyaan malaikat yang berbisik lirih: 1. Wahai anak Adam, kedamaian apakah yang engkau bawa untuk menempati rumah cacing ini? 2. Wahai anak Adam, cahaya apakah yang engkau bawa untuk menempati rumah yang gelap ini? 3. Wahai anak Adam, siapakah temanmu yang engkau ajak menemanimu dalam penantian panjang ini?

Tatkala akau sudah diletakkan di liang kubur, masih mampukah aku tersenyum menjawab ucapan selamat datang yang disampaikan bumi kepadaku: 1. Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau bergelak tawa, kini setelah berada di perutku apakah engkau tertawa juga, ataukah engkau menanggis menyesali diri? 2. Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engaku bergembira ria, kini setelah engkau berada di perutku apakah ke gembiraan itu masih tersisa, ataukah engkau akan tenggelam dalam duka nestapa? 3. Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau bersilat lidah, masihkah kini engkau ‘bernyayi’ ataukah engkau akan diam membisu seribu bahasa bergelut dengan penyesalan?

Setelah aku sendiri terbujur kaku dihimpit bumi tanpa daya dalam liang lahat, sementara sanak keluargaku beserta teman-teman karibku pulang ke rumahnya masing-masing, akankah kecemasan menguasai diriku ketika Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “wahai hambaku, sekarang engkau terasingkan sendirian. Mereka pergi telah meninggalkan engkau dalam kesempitan dan kegelapan. Padahal dulu engkau membangkang tidak mau taat kepadaKU semata-mata untuk kepentingan mereka. Balasan apa yang engkau peroleh dari mereka? Masih pantaskan engkau mengharapkan surgaKU?”

Saduran bebas dari: “Jalan ke Hadirat Allah”: Syamsul Rizal.

Dari buku Bahan Renungan Kalbu yang dikarang oleh Ir. Permadi Alibasyah.