17 Juli 2010

Mau pilih yang mana Khairun atau Syarrun?

Allah telah menciptakan alam semesta ini berupa darat, laut dan angkasa (langit) beserta segala isinya untuk kepentingan kehidupan manusia. Manusia sebagai pengelola (khalifah fil ardi) terhadap semua sumber daya yang ada itu hendaklah menurut ketentuan Allah bukan berdasarkan hawa nafsunya semata. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan secara bijaksana agar tidak merusak keseimbangan yang telah digariskan oleh Allah. Bila keseimbangan alam dirusak oleh manusia, maka manusia itu sendiri akan memanennya, misalnya panen banjir, longsor dan lain sebagainya.

Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wata’ Allah dalam surah Ar-Rum[30] ayat 41: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Sadarkah kita terhadap segala perbuatan yang dilakukan selama ini. Apakah sudah memenuhi ketentuan Allah ataukah sudah tidak lagi berada alam ruang Ilmu Allah? Mari kita introspeksi diri (menghitung diri), hisablah diri kita sebelum Allah yang mengisab kita. Bila kita tidak berada pada ruang (jalan) Allah, maka Allah tidak akan memberikan ganjaran (amal) baik bagi kita. Semua tergantung pada manusia itu sendiri mau memilih jalan mana? Allah telah memberikan dua jalan kepada manusia (rujuk al-Qur’an surat al-Balad [90] ayat 10), yaitu jalan baik (khairun) dan jalan buruk (syarrun)—qadruhu khairuhu wa syarruhu minallahi (al-hadits).

Bila kita menurut jalan khairun, maka kita akan dimasukkan ke surga (jannah) seperti Firman Allah subhanahu wata’ allah ini: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” Rujuk ke al-Qur’an surah al-Baqarah[2] ayat 25, untuk surah dan ayat lainnya silakan rujuk ke al-qur’an dan al-hadits.

Sebaliknya, bila kita mengikuti jalan syarrun, maka kita akan dimasukkan ke neraka (narrun) seperti Firman Allah subhanahu wata’ allah: “(Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” Rujuk ke al-Qur’an surah al-Baqarah[2] ayat 81, untuk surah dan ayat lainnya silakan rujuk ke al-qur’an dan al-hadits.

Secara singkat bahwa Allah menawarkan dua jalan kepada kita, mau pilih yang mana? Semua terserah kita, dipersilahkan memilih tidak ada paksaan dari Allah.
Untuk itu, marilah kita membuka, membaca, memahami makna (terjemahan/tafsir) al-qur’an dan mengakhirinya dengan mewujudkan apa saja yang telah diketahui melalui keseharian hidup kita. Amin ya rabbal ‘alamin.

Kebenaran hanyalah dari Allah, kehilafan atau ketidaktahuan berasal dari saya.
Johor, 09 Juli 2010 pada 01:11.
Al-faqir dari Ilmu Allah,

Samsuryadi Sahmin.

06 Juli 2010

Teknik Informatika Bilingual angkatan 2007 Kuliah 1 Semester di Universiti Teknologi Malaysia

Mahasiswa program studi Teknik Informatika kelas Bilingual angkatan 2007 Fasilkom Unsri tiba di Skudai, Johor pada tanggal 1 Juli 2010 sejumlah 69 orang untuk mengikuti kuliah satu semester di Fakulti Sains Komputer dan Sistem Maklumat (FSKSM) Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Perkuliahan akan dimulai pada tanggal 12 Juli dan berakhir pada tanggal 13 Nopember 2010. Dari 69 orang mahasiswa tersebut terdiri dari 35 orang lelaki ditempatkan di Hostel K14 dan K15, dan 34 orang perempuan ditempatkan di Hostel K9.


Mahasiswa mengikuti kuliah berdasarkan mata kuliah yang dipilih sebelum berangkat ke UTM dan mendapat persetujuan dari rapat jurusan. Supaya mata kuliah yang dipilih mahasiswa sesuai dengan kompetensi dan sasaran yang ingin dicapai oleh jurusan Teknik Informatika. Jumlah sks yang boleh diambil oleh mahasiswa terletak pada kisaran 12 sampai 18 sks. Mahasiswa ini akan mengikuti kuliah di kelas internasional, agar mereka dapat berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai bangsa, seperti dari Iran, Irak, Yaman, Sudan, Somalia, dan lain sebagainya.


Adapun mata kuliah yang dipilih oleh mahasiswa adalah Industrial Quality Control Technique, IT Enterpreunership, Computer Forensic, Computational Intelligence, Database Administration, Network Programming, Interactive Computer Graphics, Industrial Operation Management, Computer Graphic Modelling.


Program ini merupakan program lanjutan dari tahun 2009 yang telah mengirim mahasiswa program studi Teknik Informatika kelas Bilingual angkatan 2006 sebanyak 28 orang dengan hasil sangat memuaskan. Mereka tidak saja mendapatkan pola pembelajaran berstandar internasional, adanya kemudahan akses artikel (paper) dari berbagai jurnal internsional secara gratis, tersedia berbagai fasilitas olahraga untuk bermain futsal, bola kaki, basket, kriket, bola voli, bulu tangkis, bahkan berkudapun ada (tapi berkuda ini harus bayar). Untuk pergi kuliah tersedia shuttle bis yang tidak perlu bayar lagi. Untuk keamanan setiap pintu gerbang dijaga secara 24 jam, sehingga mahasiswa keluar atau masuk kampus tidak boleh melibihi pukul 10 malam. Bila mereka melakukan itu, akan ditangkap oleh petugas keamanan dan diselesikan menurut aturan yang berlaku di UTM.

Pengenalan Pola

Setiap benda atau sesuatu mempunyai polanya masing-masing, baik dalam bentuk perilaku (behavior) atau karateristik maupun dalam bentuk fisik, seperti wajah, sidik jari, tulisan tangan dan sebagainya. Berdasarkan wujud pola inilah seseorang dapat mengenali orang lain atau membedakan satu benda dengan benda lainnya, dan seterusnya.

Pola ini dibentuk oleh Allah bagi manusia, agar mereka mampu mempelajari gejala atau fenomena alam untuk dimanfaatkan bagi kelangsungan hidupnya. Keberlangsungan kehidupan ini ditentukan juga oleh pola alam yang ada disekitar kehidupan manusia. Bila alam mengalami perubahan pola dari keseimbangannya, maka manusia akan mengalami perubahan pola tersebut seperti: banjir, penyakit, gunung meletus dan lainnya.

Manusia dituntut untuk memperlakukan pola alam ini sesuai dengan polanya agar terjalin keharmonisan pada alam. Adanya keharmonisan alam membuat manusia dapat menikmati hidupnya secara nyaman di alam ini. Pola-pola kehidupan yang diberikan Allah hendaklah dijaga agar keberlangsungan hidup dapat terjamin bagi generasi mendatang. Karena kehidupan masa depan ditentukan oleh kehidupan orang-orang pada masa kini.

Johor, 06 Juli 2010.