Karena:
1. Dengan shalat, kita selalu menjalin hubungan dengan Zat Yang Maha Menciptakan kita, Allah SWT.
2. Dengan shalat, kita menjadi hamba yang taat atas perintah-Nya. Shalat adalah perintah langsung dari Allah.
3. Shalat adalah amalan yang paling pertama akan dihisab pada hari kiamat. Jika shalatnya baik, akan baik pula amalan yang lain. Jika shalatnya buruk, akan buruk pula amalan yang lain.
4. Dengan shalat, amal saleh kita menjadi bermanfaat dan tanpa shalat amal saleh kita menjadi sia-sia.
5. Dengan shalat, kita akan disayang oleh Allah, disayang oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi.
6. Dengan shalat, doa-doa kita akan dikabulkan, tanpa shalat doa kita akan ditolak.
Sumber Bacaan:
1. Abu Ihsan. 2007. Penuntun Shalat untuk Anak-anak. Cetakan VI. Mizan. Jakarta.
21 Agustus 2008
Manajemen Proyek Perangkat Lunak (MPPL)
Alhamdulillah semester ini saya dipercaya mengajar mata kuliah MPPL sebanyak 3 (tiga) sks untuk mahasiswa Teknik Informatika semester 7 (tujuh) Fasilkom Unsri. Ini merupakan kali pertama saya mengajar mata kuliah ini.
Tujuan mata kuliah ini adalah agar mahasiswa:
@ mengetahui, mengenal, mengerti dan memahami manajemen proyek perangkat lunak;
@ dapat menyusun kerangka acuan kerja dan proposal proyek perangkat lunak;
@ dapat mengembangkan skill (hubungan antar-pribadi, kerja sama tim, etika kerja
yang baik, dll.) yang semestinya dimiliki oleh seorang Sarjana informatika.
Setelah mengikuti kuliah ini setiap mahasiswa diharapkan:
$ memiliki pengetahuan tentang bagaimana manajemen proyek perangkat lunak;
$ memiliki skill yang sesui dengan latar belakang ilmu yang dipelajari;
$ dapat membuat proposal proyek perangkat lunak.
Materi yang akan dipelajari sebagai berikut:
1. Ulasan tentang Manajemen dan Proyek Manajemen;
2. Perencanaan dalam suatu proyek perangkat lunak;
3. Pengenalan budgeting dalam proyek perangkat lunak;
4. Pengenalan manajemen resiko;
5. Ulasan managemen requirement;
6. Pengenalan Project Tracking;
7. Pengenalan manajemen konfigurasi perangkat lunak;
8. Pengenalan quality assurance;
9. Project management tools.
Buku yang dapat dirujuk:
Kezsbom, Deborah S., Edward Katherine A., The New Dynamic Project Management: Winning
Through the Competitive Advantage, 2nd Ed., John Wiley & Sons, Inc., 2001
McLeod, Graham; Smith, Derek, Managing Information Technology Projects, International
Thomson Pub, 1996.
Henry, Joel, Software project management a real-world guide to success,
Addison-Weasley 2004
Pressman, Software Engineering., 6 ed, McGraw Hill, 2006.
Sprague, R.H. and McNurlin, B.C., Information Systems Management in Practice, 5th
edition, Prentice-Hall, 2002.
Ward, J et al., Strategic Planning for Information Systems Practice, 2nd edition,
Wiley, 1996
Tujuan mata kuliah ini adalah agar mahasiswa:
@ mengetahui, mengenal, mengerti dan memahami manajemen proyek perangkat lunak;
@ dapat menyusun kerangka acuan kerja dan proposal proyek perangkat lunak;
@ dapat mengembangkan skill (hubungan antar-pribadi, kerja sama tim, etika kerja
yang baik, dll.) yang semestinya dimiliki oleh seorang Sarjana informatika.
Setelah mengikuti kuliah ini setiap mahasiswa diharapkan:
$ memiliki pengetahuan tentang bagaimana manajemen proyek perangkat lunak;
$ memiliki skill yang sesui dengan latar belakang ilmu yang dipelajari;
$ dapat membuat proposal proyek perangkat lunak.
Materi yang akan dipelajari sebagai berikut:
1. Ulasan tentang Manajemen dan Proyek Manajemen;
2. Perencanaan dalam suatu proyek perangkat lunak;
3. Pengenalan budgeting dalam proyek perangkat lunak;
4. Pengenalan manajemen resiko;
5. Ulasan managemen requirement;
6. Pengenalan Project Tracking;
7. Pengenalan manajemen konfigurasi perangkat lunak;
8. Pengenalan quality assurance;
9. Project management tools.
Buku yang dapat dirujuk:
Kezsbom, Deborah S., Edward Katherine A., The New Dynamic Project Management: Winning
Through the Competitive Advantage, 2nd Ed., John Wiley & Sons, Inc., 2001
McLeod, Graham; Smith, Derek, Managing Information Technology Projects, International
Thomson Pub, 1996.
Henry, Joel, Software project management a real-world guide to success,
Addison-Weasley 2004
Pressman, Software Engineering., 6 ed, McGraw Hill, 2006.
Sprague, R.H. and McNurlin, B.C., Information Systems Management in Practice, 5th
edition, Prentice-Hall, 2002.
Ward, J et al., Strategic Planning for Information Systems Practice, 2nd edition,
Wiley, 1996
16 Agustus 2008
Pengertian Shalat
Shalat secara bahasa adalah doa atau senandung harapan/pernyataan keinginan. Menurut pengertian syara’ adalah ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan tertentu yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Jadi, shalat awalnya merupakan sebutan bagi setiap do’a, ia menjadi sebutan bagi do’a yang khusus (tertentu). Hal ini disebabkan adanya kesesuaian antara shalat dan do’a. Isi shalat merupakan pernyataan keinginan makhluk terhadap khaliqNYA. Sehingga seluruh shalat merupakan doa:
Do’a dengan arti permohonan, yaitu: memohon segala hal yang bermanfaat bagi pemohon, baik dalam bentuk perolehan suatu manfaat maupun penghindaran dari suatu bahaya. Permohonan berbagai kebutuhan hanya ditujuhkan kepada Allah dengan menggunakan bahasa lisan.
Do’a dengan pengertian ibadah, yaitu: melakukan amal shalih melalui berdiri, duduk, ruku’ dan sujud. Bagi yang melakukan ibadah-ibadah tersebut berarti ia telah melakukan doa kepada Allah dan memohon dengan lisanul haal.
Landasan shalat sebagai rukun Islam yang kedua seperti yang dinukilkan oleh hadits Ibnu Umar sebagai berikut: “Islam dibangun atas lima landasan, yaitu bersaksi tidak ada ila selain Allah dan bahwa Nuhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu nemempuh jalannya”.
Sumber:
1. Wahbah al-Zuhaily. 2004. Fiqih Shalat: Kajian Berbagai Mazhab. Alih Bahasa oleh K.H. Masdar Helmy. Pustaka Media Utama. Bandung.
2. Sa’id bin Ali bin Wahf al_Aahthani. 2006. Ensiklopedi Shalat Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah. Jilid 1. Cetakan 1. Diterjemahkan oleh M. Abdul Ghoffar E.M. Pustaka Imam Asy-Syafi’i. Jakarta.
Jadi, shalat awalnya merupakan sebutan bagi setiap do’a, ia menjadi sebutan bagi do’a yang khusus (tertentu). Hal ini disebabkan adanya kesesuaian antara shalat dan do’a. Isi shalat merupakan pernyataan keinginan makhluk terhadap khaliqNYA. Sehingga seluruh shalat merupakan doa:
Do’a dengan arti permohonan, yaitu: memohon segala hal yang bermanfaat bagi pemohon, baik dalam bentuk perolehan suatu manfaat maupun penghindaran dari suatu bahaya. Permohonan berbagai kebutuhan hanya ditujuhkan kepada Allah dengan menggunakan bahasa lisan.
Do’a dengan pengertian ibadah, yaitu: melakukan amal shalih melalui berdiri, duduk, ruku’ dan sujud. Bagi yang melakukan ibadah-ibadah tersebut berarti ia telah melakukan doa kepada Allah dan memohon dengan lisanul haal.
Landasan shalat sebagai rukun Islam yang kedua seperti yang dinukilkan oleh hadits Ibnu Umar sebagai berikut: “Islam dibangun atas lima landasan, yaitu bersaksi tidak ada ila selain Allah dan bahwa Nuhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu nemempuh jalannya”.
Sumber:
1. Wahbah al-Zuhaily. 2004. Fiqih Shalat: Kajian Berbagai Mazhab. Alih Bahasa oleh K.H. Masdar Helmy. Pustaka Media Utama. Bandung.
2. Sa’id bin Ali bin Wahf al_Aahthani. 2006. Ensiklopedi Shalat Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah. Jilid 1. Cetakan 1. Diterjemahkan oleh M. Abdul Ghoffar E.M. Pustaka Imam Asy-Syafi’i. Jakarta.
04 Agustus 2008
Teori dan Aplikasi Biomimetic Pattern Recognition
Biomimetic pattern recognition (BPR) didasarkan pada “pengamatan (kognisi)” sebagai pengganti “klasifikasi”, yang menyerupai fungsi pengenalan manusia terhadap sesuatu. Dasar dari BPR adalah: 1. Pemahaman terhadap ciri umum dari setiap anggota dalam satu kelas sedangkan metode tradisional memfokuskan pada perbedaan antara kelas; 2. Principle of homology-continuity (PHC), yaitu perbedaan antara dua sampel pada kelas sama mengalami perubahan secara berangsur-angsur. Tujuan BPR adalah menemukan lingkupan optimal (optimal covering) dalam suatu ciri, yang menekankan pada “kesamaan” antara anggota kelompok yang sejenis, sedangkan “pembagian” dalam pengenalan pola tradisional (traditional pattern recognition, TPR). Beberapa penerapan BPR telah memberikan hasil yang lebih baik daripada metode tradisional untuk pengenalan objek, iris mata, wajah, segmentasi citra medis, klasifikasi teks, dan lainnya. Model neuron baru yang digunakan adalah jaringan syaraf bobot majemuk (multi-weights neuron network), bila two-weights neuron network dinamakan juga Hyper Sausage Neuron (HSN) yang telah diterapkan untuk mengenali objek, wajah, dan iris mata Sedangkan untuk three-weights neuron network telah diterapkan pada text classifier, medical image segmentation, dan lain sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)